Rekayasa perangkat lunak menggunakan metode waterfall
Wednesday, April 11, 2018
Add Comment
Model waterfall menurut Roger S. Pressman |
Secara garis besar, model ini sama dengan tahapan – tahapan model waterfall pada umumnya. Berikut akan dijelaskan implementasi dari waterfall untuk sistem informasi akademik MA.Sabda Ria Nada.
a.
Sistem / Information Engineering and Modeling
Permodelan ini diawali dengan mencari
kebutuhan dari keseluruhan sistem yang akan diaplikasikan ke dalam bentuk
software karena setiap software harus berinteraksi
dengan elemen-elemen lain seperti perangkat keras, basis data dan lain sebagainya. Tahap ini sering disebut dengan Project Definition Software
Requirements Analysis.
Berikut merupakan implementasi kebutuhan hardware dari sistem informasi
akademik di MA.Sabda Ria Nada.
1. Processor
intel core i3-4030I(4cpus) 2.4Ghz
2. Ram
ddr3 2gb
3. Harddisk
500 gb
4. Vga
intel hd grapick
5. Dvdrw
6. Lcd
led 14 inci
7. Lan,ardreader,usb
3.0,usb 2.0,bloetoth
8. Os.windows
8.1 pro 32bit
9. Mouse
Database menggunakan MySql serta sofware pendukung
aplikasi ini yaitu, dreamwever 8 dan xampp.
b.
Software Requirements Analysis
Proses pencarian kebutuhan diintensifkan
dan difokuskan pada software. Seorang software engineer harus mengerti tentang Software yang diminta oleh pelanggan, domain informasi
dari software, misalnya fungsi yang dibutuhkan, user interface, dan lain sebagainya. Dari 2 aktivitas tersebut (pencarian kebutuhan sistem dan
software) harus didokumentasikan dan ditunjukkan kepada pelanggan. Berdasarkan hasil wawancara pada MA.Sabda Ria Nada, untuk sistem informasi
akademik yang diusulkan meliputi: data guru, data kelas, data siswa, data mata
pelajaran, serta data nilai, diharapkan dengan sistem informasi yang diusulkan
ini semua data dapat tersimpan dengan baik serta mudah dalam pencarian.Khusus pada penilaian, aplikasi ini memudahkan arsip penilaian yang dilakukan pada proses pembelajaran.
Meliputi penilaian tugas, UTS, dan UAS. Diharapkan dengan adanya sistem
informasi akademik pengarsipan data lebih terstruktur dan mudah.
a.
Design
Tahap ini merupakan tahap penggambaran elemen - elemen yang terpisah kedalam sebuah sketsa untuk memperjelas bentuk sebuah sistem. Desain harus dapat mengimplementasikan
kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap sebelumnya. Seperti 2 aktivitas
sebelumnya, maka proses ini juga harus didokumentasikan sebagai konfigurasi
dari software.
b.
Coding
Tahap ini adalah tahap dimana seorang programmer merubah desain yang telah dibuat kedalam bahasa pemrograman yang dapat dimengerti oleh komputer.
c.
Testing
and Implementation
Setelah proses coding selesai dan menjadi sebuah sofware, yang harus dilakukan adalah mencoba menjalankan software tersebut agar software tidak memiliki error, dan hasilnya harus
benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya.pada
tahap ini nantinya akan dilakuakan pengujian black box.
d.
Maintenace
Software yang telah dibuat memerlukan pemeliharaan dan pengembangan karena
software yang dibuat tidak selamanya hanya seperti itu bisa saja masih ada error kecil yang
tidak diketahui pada tahap Testing, atau mungkin ada penambahan menu yang belum ada pada
software tersebut. Pengembangan diperlukan ketika adanya perubahan dari eksternal yayasan
seperti ketika ada pergantian sistem operasi, atau perangkat lainnya.
Software yang telah dibuat memerlukan pemeliharaan dan pengembangan karena
software yang dibuat tidak selamanya hanya seperti itu bisa saja masih ada error kecil yang
tidak diketahui pada tahap Testing, atau mungkin ada penambahan menu yang belum ada pada
software tersebut. Pengembangan diperlukan ketika adanya perubahan dari eksternal yayasan
seperti ketika ada pergantian sistem operasi, atau perangkat lainnya.
Adapun
keunggulan dan kekurangan penggunaan metode
waterfall
dalam mengembangkan suatu sistem adalah:
1. Keunggulan
a. Kualitas dari
sistem yang dihasilkan akan baik. Ini dikarenakan oleh pelaksanaannya
secara bertahap. Sehingga tidak terfokus pada tahapan tertentu.
b.Pengarsipan pengembangan
sistem sangat terorganisir, karena setiap fase harus terselesaikan dengan lengkap sebelum melangkah ke fase berikutnya.
Jadi setiap fase atau tahapan akan
mempunyai dokumen tertentu.
2. Kekurangan
a. Diperlukan
manajemen yang baik, karena proses pengembangan tidak dapat dilakukan secara
berulang sebelum terjadinya suatu produk.
b. Kesalahan kecil
akan menjadi masalah besar jika tidak diketahui
c. Costumer harus
menunggu pembuatan perangkat lunak yang memakan waktu lebih lama, karena
pembuatan software dimulai ketika tahap desain sudah selesai. Sedangkan pada
tahap sebelum desain bisa memakan waktu yang lama.
d. Pada kenyataannya, jarang mengikuti urutan sekuensial seperti pada teori. Iiterasi sering terjadi menyebabkan masalah baru.
d. Pada kenyataannya, jarang mengikuti urutan sekuensial seperti pada teori. Iiterasi sering terjadi menyebabkan masalah baru.
0 Response to "Rekayasa perangkat lunak menggunakan metode waterfall"
Post a Comment